Sebuah Coretan

Senin, 20 Juni 2011

The End or Not....???????

Cerita Terakhir Tentang Cinta


To : Valentino Rossi

7 tahun, lama dan penuh perjuangan, tepatnya perlawanan.Rasa yang ada terlalu dalam, bahkan terlalu luar biasa hebat, sehebat keinginanku untuk melindungimu dari apapun...anehkan??teriring doa mengantarmu ke pelaminan..Alhamdulilah akhirnya kou bisa melepasku dan aku ikhlas mengiringi jalanmu....Sakinah, Mawadah, Warohmah ya....Amien.

To : Kesatria

Kebersamaan kita tidaklah lama, just two years...perjalanan kita sangat indah...kita bagai cermin..pertemuan kita selalu diisi dengan hal yang sangat seru, entah cerita, diskusi ataupun rencana...tak ada hal yang membuat kita berdiskusi alot kecuali satu hal..” jaga diri “..yang menurutmu nomer sekian dan bagiku itu adalah harga mati “ aku tak punya apapun untuk suamiku kecuali diriku “.

“ Alhamdulilah “...ucap bapak atas perpisahan kita.

Datang dan pergi menjadi kebiasaanmu...

“ de, menikah sama mas ya? mas tu ga bisa kalo ga sama ade”

“kalo Alloh rido, kita berjodoh, jalan mas buat nikahin lusi pasti lancar “


Isi dalam hati :

Kamu : “ aku pengen banget mbojo ro kowe, tapi keprie, aku isin, khilafku maraih bubrah kabeh, tapi nek ra karo kowe, uripku ora bahagia, ora penuh warna, dewek cocoke poooll, aku teka lunga anu bingung....aku mumet de!!!!yakin mumet banget! “

Aku : dewek pancen cocok banget, tapi aku ra butuh omomg kosong!!! selain kue aku juga mikir....apa iya enggane??jare mukmin dengan mukmin, muslim dengan muslim, musrik dengan musrik, ahli maksiat dengan ahli maksiat...jodoh ga ada yang tau????

Hampir 4 tahun rasa malas untuk kenal mahluk Alloh yang disebut adam bersemayam dalam diri...hufffttt serasa tak normal dan trauma....what???aku normal!!!!trauma???kenapa trauma?tak ada yang terjadi padaku, kenapa trauma???

Hore.........aku mendapatkan getar aneh..

To : Soldier of NTB

On the phone, kamu sangat dewasa, bertanggungjawab, tegas...walau kadang, bahkan sering, seiring waktu, kamu lebih terkesan egois dan menyebalkan. Kesabaranku dan keinginanku untuk tetap menjaga rasa ingin mengenalmu membuatku bertahan, aku tunggu kepulanganmu sampai bulan 6...rangkuman cerita sepanjang perjalanan menjadi acuan “ kalo kita berjodoh, aku harus extra berjuang dan sabar karena sikap dan sifatmu sangat jauh berbeda denganku “

OMG...oh my God...sangat kekanak – kanakan dan cuma jago kandang alias beraninya ditelfon...Alloh Maha Tau yang terbaik untuk hambanya...dia harus ke Tailand..kita tidak berjodoh...hore...hore....beban yang harus ku tanggung dimasa depan sirna....plong rasanya.

To : Soldier of Kopasus

“ namaku “ ********* ”, umurku 28 tahun, aku anggota Kopasus, aku ingin mengenal bu guru, bila berjodoh Alhamdulilah, bila tidak bu guru pasti punya teman, atou temannya bu guru punya teman, aku sudah tua, teman – teman litingku sudah menikah semua, aku ga neko – neko, hanya 1 syaratnya “ ******* ”, ucapmu dengan penuh semangat mengutarakan niat berkenalan, tegas dan seolah – olah bulan depan adalah date line untukmu mencari calon pendamping hidup.

Keakraban diantara kita seolah telah lama kenal, bebas bercerita dan tertawa lepas...kita bagai cermin...ada rasa aneh saat kita bersama, rasa nyaman... apa kamu juga merasakan rasa yang sama?aku melihat sesuatu yang aneh pada tatapan matamu...tatapan tulus dan ungkapan rasa yang sama “ rasa nyaman ketika kita bersama ”..

Kamu bagai tetes air dipadang pasir, menyejukkan sesaat dengan meninggalkan bekas namun dahaganya masih terasa dan menyesakkan dada. Sikapmu, bahasa tubuhmu, tatap matamu...kenapa?aku tak merasa itu adalah sebuah tipuan laki – laki penggombal cinta, aku merasa kamu benar – benar tulus...atau aku yang bodoh?yang tak bisa membedakan mana rasa tulus dan mana akal bulus?. Bukan sifatku bersumpah serapah, aku tak menyalahkanmu atas analisa kondisimu yang kou utarakan sebagai jawaban atas pertanyaan “ kita sudah kenal 2 minggu, mas dah kenal keluarga lusi, apa rencana mas? “

Kamu tau?aku butuh berjuta – juta daya kuda untuk mengajukan pertanyaan itu, aku butuh berlapis – lapis topeng untuk menengadahkan wajahku menatapmu..keadaan yang membuatku mengharuskannya..aku telah berjanji pada diriku, walau aku ragu atas keputusanku, tapi aku yakin Alloh Maha Tau yang terbaik untuk hamba- hambaNYA, buktinya dia harus ke Thailand, tapi itu semua sama saja, sama sekali tak berpengaruh, keadaan kita telah berbeda “ kenapa perasaan itu muncul lagi, cinta tak harus memiliki, kita bersahabat saja “...aku tersenyum simpul membaca smsmu, bodohnya aku dan hebatnya kamu?????belum lama, bahkan masih sangat jelas diingatanku atas sikapmu yang menunjukkan peduli, tatapmu yang seolah berkata aku ingin selalu melihat senyummu dan ceritamu yang tak kunjung henti sepertinya tiada hari lain lagi.

Kamu tau kenapa tulisan ini aku beri judul “ cerita terakhir tentang cinta “????karena aku berharap kamu adalah yang mengahiri cerita cinta dalam hidupku, aku berharap kamu adalah imam dunia dan akheratku.

“ semoga dalam sekenario perjalanan tugasmu, ada waktu yang tepat untukmu memintaku...Amien “..selamat jalan, jaga diri baik – baik, teruslah berjuang, to be the best for your self and your ARMY..Amien..i will realy miss you, now and then....:).

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda